Gunungan
merupakan simbol kehidupan, jadi setiap gambar yang berada di dalamnya
melambangkan seluruh alam raya beserta isinya mulai dari manusia sampai
dengan hewan serta hutan dan perlengkapannya.
Gapura dan dua
penjaga pada Gunungan Wayang Kulit Asli (Cingkoro Bolo dan Bolo Upoto),
lambang hati manusia ada dua hal yaitu baik dan buruk. Tameng dan godho
yang mereka pegang dapat di intrepertasikan sebagai penjaga alam gelap
dan terang.
Hutan (pohon) dan binatang pada Gunungan Wayang Kulit, lambang dari berbagai sifat dan tabiat manusia.
Pohon yang tumbuh menjalar keseluruh badan dan ke puncak Gunungan
Wayang Kulit melambangkan segala budi-daya dan perilaku manusia harus
tumbuh dan bergerak maju (dinamis) sehingga bisa bermanfaat serta
mewarnai dunia dan alam semesta ( Urip iku obah, Obaho sing
ngarah-arah). Pohon itu juga melambangkan bahwa Tuhan telah memberi
pengayoman dan perlindungan bagi manusia yang hidup di dunia ini.
Burung pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan manusia harus
membuat dunia dan alam semesta menjadi indah dalam spiritual maupun
material.
Banteng pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan manusia harus kuat, lincah, ulet dan tanguh.
Kera pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan mausia harus mampu
memilih dan memilah antara baik-buruk, manis-pahit seperti halnya kera
pintar memilih buah yang baik, matang dan manis, sehingga diharapkan
kita bertindak yang baik dan tepat ( bener tur pener).
Harimau pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan manusia harus menjadi
Pemimpin bagi dirinya sendiri (punya jati diri) sehingga harus mampu
bertindak bijaksana dan mampu mengendalikan nafsu serta hati nurani
untuk menuju yang lebih baik dan maju, sehingga bisa bermanfaat untuk
diri sendiri, orang lain dan alam semesta. Karena bila manusia tidak
mampu menjadi Pemimpin bagi dirinya sendiri dan tidak mampu
mengendalikan diri sendiri akan berakibat fatal dan semua akan hancur
musnah seperti halnya Gunungan wayang bila dibalik akan menjadi berwarna
merah menyala (terbakar).
Gambar kepala raksasa pada
Gunungan Wayang Kulit melambangkan manusia dalam kehidupan sehari-hari
mempunyai sifat rakus, jahat seperti setan.
Gambar ilu-ilu
Banaspati (jin atau setan) pada bagian belakang Gunungan Wayang Kulit
melambangkan bahwa hidup di dunia ini banyak godaan, cobaan, tantangan
dan mara bahaya yang setiap saat dapat mengancam keselamatan manusia.
Gambar samudra pada Gunungan Wayang Kulit melambangkan pikiran manusia.
Gambar rumah joglo (gapuran) pada Gunungan Wayang Kulit
melambangkan suatu rumah atau negara yang didalamnya ada kehidupan yang
aman, tenteram, dan bahagia.
Semoga Bermanfaat
Teguh Rahayu Wilujeng
Teguh Rahayu Wilujeng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar